Secara
garis besar konsep pendapatan dapat ditinjau dua segi, yaitu :
1. Menurut ilmu ekonomi, Pendapatan
menurut ilmu ekonomi merupakan nilai maksimum yang dapat dikonsumsi oleh
seseorang dalam suatu periode dengan mengharapkan keadaan yang sama pada akhir
periode seperti keadaan semula. Pengertian tersebut menitikberatkan pada total
kuantitatif pengeluaran terhadap konsumsi selama satu periode. Dengan kata
lain, pendapatan adalah jumlah harta kekayaan awal periode ditambah keseluruhan
hasil yang diperoleh selama satu periode, bukan hanya yang dikonsumsi.
2. Menurut ilmu akuntansi, Ada
beberapa karakteristik tertentu dari pendapatan yang menentukan atau membatasi
bahwa sejumlah rupiah yang masuk ke perusahaan merupakan pendapatan yang
berasal dari operasi perusahaan. Karakteristik ini dapat dilihat berdasarkan
sumber pendapatan, produk dan kegiatan utama perusahaan dan jumlah rupiah
pendapatan serta proses penandingan.
Pendapatan adalah jumlah uang yang diterima
oleh perusahaan dari aktivitasnya, kebanyakan dari penjualan produk dan/atau
jasa kepada pelanggan. Bagi investor, pendapatan kurang penting dibanding
keuntungan, yang merupakan jumlah uang yang diterima setelah dikurangi
pengeluaran.
Pertumbuhan pendapatan merupakan
indikator penting dari penerimaan pasar dari produk dan jasa perusahaan
tersebut. Pertumbuhan pendapatan yang konsisten, dan juga pertumbuhan
keuntungan, dianggap penting bagi perusahaan yang dijual ke publik melalui
saham untuk menarik investor.
Sumber pendapatan :
- Transaksi modal atau pendanaan yang mengakibatkan adanya tambahan dana yang ditanamkan oleh pemegang obligasi dan pemegang saham.
- Laba dari penjualan aktiva yang bukan berupa produk perusahaan seperti aktiva tetap, surat berharga atau penjualan anak/cabang perusahaan.
- hadiah , sumbangan atau penemuan
- revaluasi aktiva
- penyerahan produk perusahaan, yaitu aliran hasil penjualan produk
Proses terbentuk dan terealisasinya
pendapatan :
- EARNING PROCESS (proses pembentukan pendapatan) = konsep terjadinya pendapatan .Pendapatan dianggap terbentuk bersamaan dengan seluruh proses berlangsungnya operasi perusahaan (produksi, penjualan dan pengumpulan piutang).
- REALIZATION PROCESS (proses realisasi pendapatan) .Pendapatan dianggap terbentuk setelah produk selesai dikerjakan dan terjual langsung / atas dasar kontrak penjualan.
Pengukuran Pendapatan
Pendapatan diukur dengan nilai wajar
yang dapat diterima, jumlah pendapatan biasanya ditentukan oleh persetujuan
antara perusahaan dan pembeli yang diukur dengan nilai wajar imbalan yang
diterima atau yang dapat diterima perusahaan dikurangi jumlah discount dagang
dan rabat volume yang diperbolehkan perusahaan, umumnya berbentuk kas atau
setara kas.
Bila arus masuk dari kas atau setara
kas ditangguhkan nilai wajar dari imbalan tersebut mungkin kurang dari jumlah
nominal dari kas yang diterima atau yang dapat diterima.
Bila barang atau jasa dipertukarkan
untuk barang atau jasa dengan sifat nilai yang sama maka pertukaran tidak
dianggap sebagai transaksi yang mengakibatkan pendapatan. Dan bila barang
dijual atau jasa diberikan untuk dipertukarkan dengan barang dan jasa yang
tidak serupa pertukaran tersebut dianggap sebagai transaksi yang mengakibatkan
pendapatan.
Pendapatan tersebut diukur pada
nilai wajar dari barang atau jasa yang diserahkan, disesuaikan dengan jumlah
kas atau setara kas yang ditransfer.
Karakteristik Pendapatan :
Pendapatan dapat ditinjau dari 2 aspek :
- Aspek fisik : pendapatan adalah hasil akhir suatu aliran fisik dalam proses menghasilkan laba
- Aspek moneter : pendapatan adalah aliran masuk aktiva yang berasal dari kegiatan operasi perusahaan dalam arti luas.
Ada
3 (tiga) faktor yang mempengaruhi Laba Bersih atau Pendapatan :
• Volume produk yang dijual
• Harga jual produk
• Biaya produksi
• Volume produk yang dijual
• Harga jual produk
• Biaya produksi
Masalah pengukuran pendapatan
Pengukuran
akuntansi haruslah diarahkan ke penyajian informasi yang relevan untuk
penggunaan yang ditetapkan. Pembatasan data yang tersedia dan ciri-ciri
tertentu dari lingkungan membatasi keakuratan dan keterandalan pengukuran. Oleh
sebab itu keterbatasan ini harus dikemukakan secara eksplisit dan
dipertimbangkan dalam pengembangan prinsip serta prosedur akuntansi, karena
kendala-kendala ini tidak dapat dibuang oleh lingkungan atau kurangnya alat
pengukur memadai. Nilai tukar produk atau jasa sebagai hasil penjualan
perusahaan merupakan ukuran terbaik dan paling objektif bagi pendapatan.
Penentuan satuan ukur untuk pendapatan secara umum dinyatakan dengan jumlah
uang atau unit moneter. Penentuan ini menimbulkan masalah, oleh sebab itu
adanya penurunan atau kenaikan daya beli umum sepanjang waktu. Keterbatasan
pengukuran pendapatan dapat timbul karena data akuntansi disajikan berdasarkan
asumsi bahwa data itu relevan. Meramalkan pada masa yang akan datang pada
umumnya tidak pasti, maka sulit menetapkan pengukuran yang relevan untuk tujuan
ini. Namun, ketidakmampuan untuk membuat pengukuran pendapatan yang terandal
dan atribut khusus yang dianggap relevan dapat juga disebab oleh kurangnya
teknik pengukuran yang terandal dan ketidakmampuan untuk menemukan prosedur
pengukuran pendapatan yang menjelaskan secara layak atribut yang sedang diukur.
Masalah
pengakuan pendapatan
Pada
penjelasan sebelumnya konsep pendapatan hingga saat ini sulit dirumuskan oleh
para ahli ekonomi maupun akuntansi, hal ini disebabkan pendapatan menyangkut
prosedur tertentu, perubahan nilai tertentu dan waktu pendapatan harus
dilaporkan.
Didalam definisi pendapatan sebagai produk perusahaan dalam mengukur dan melaporkan pendapatan masih menghadapi masalah. Suatu alternatif pengakuan pendapatan pada waktu penyelesaian kegiatan utama ekonomi adalah konsep pelaporan pendapatan berdasarkan kejadian kritis atau yang paling menentukan, dengan kata lain sebagian pendapatan diakui kemudian jika fungsi atau kegiatan ekonomi tambahan akan terjadi kemudian.
Didalam definisi pendapatan sebagai produk perusahaan dalam mengukur dan melaporkan pendapatan masih menghadapi masalah. Suatu alternatif pengakuan pendapatan pada waktu penyelesaian kegiatan utama ekonomi adalah konsep pelaporan pendapatan berdasarkan kejadian kritis atau yang paling menentukan, dengan kata lain sebagian pendapatan diakui kemudian jika fungsi atau kegiatan ekonomi tambahan akan terjadi kemudian.