Definisi Perencanaan
Perencanaan
adalah proses menentukan bagaimana organisasi dapat mencapai tujuannya, dimana
ditujukan pada tindakan yang tepat melalui melalui proses analisa, evaluasi,
seleksi diantara kesempatan-kesempatan yang diprediksi terlebih dahulu.
Tujuan
Perencanaan adalah membentuk usaha yang terkoordinasi dalam organisasi.
Perencanaan
Organisasional mempunyai dua tujuan :
•
Tujuan Perlindungan (Protective) :
meminimisasikan resiko dengan mengurangi ketidakpastian di sekitar kondisi
bisnis dan menjelaskan konsekuensi tindakan manajerial yang berhubungan
•
Tujuan Kesepakatan (Affirmative) :
meningkatkan tingkat keberhasilan organisasional
Koontz
O’Donnel menyatakan maksud perencanaan adalah :
“untuk
melancarkan pencapaian usaha dan tujuan”
Kerugian dan Keuntungan Perencanaan
Keuntungan Perencanaan :
- Membantu wirausahawan berorientasi ke masa depan
- Koordinasi keputusan yang tidak dibuat sekarang tanpa adanya gagasan tentang bagaimana ia akan mempengaruhi keputusan yang harus dibuat besok
- Perencanaan menekan tujuan-tujuan organisasional sehingga wirausahawan secara konstan dalam pencapaian tujuan organisasi
Kerugian Perencanaan :
Penekanan
pada program perencanaan akan memakan banyak waktu manajemen sehingga manajemen
harus membagi antara waktu yang digunakan untuk perencanaan dengan waktu yang
digunakan untuk fungsi manajemen lainnya seperti pemgorganisasian, mempengaruhi
dan pengawasan.
JENIS-JENIS PERENCANAAN
Perencanaan Strategis
Adalah
perencanaan jangka panjang yang dipusatkan pada organisasi secara keseluruhan
sehingga wirausahawan memandang organisasi sebagai
suatu unit total dan memutuskan apa
yang hendak dilakukan dalam jangka panjang untuk mencapai tujuan organisasi.
Perencanaan jangka panjang wirausahawan adalah mencoba menentukan apa yang
dilakukan oleh organisasi agar berhasil dalam kurun waktu 3 sampai 5 tahun
mendatang.
Definisi Strategi
Strategi
sebagai suatu rencana luas dan umum yang dikembangkan untuk mencapai tujuan
organisasional jangka panjang, sehingga strategi merupakan hasil akhir dari
perencanaan strategis
Manajemen Strategis
Manajemen
strategis merupakan proses yang menjamin bahwa proses dan manfaat organisasi
dari penggunaan strategi organisasional yang tepat. Strategi yang tepat adalah
strategi yang sesuai untuk kebutuhan organisasi pada saat tertentu
Empat
langkah proses dalam manajemen strategis :
- Perumusan strategi
- Implementasi strategi
- Pengukuran hasil strategi
- Evaluasi strategi
Pertanyaan
dalam merumuskan strategi yang tepat guna adalah :
- Apakah tujuan dan maksud organisasi tersebut?
Jawaban : kearah mana organisasi diarahkan, strategi yang tepat
guna mencerminkan maksud dan tujuan organisasi
- Kemanakah organisasi dewasa ini diarahkan?
Jawaban : memberitahukan kepada wirausahawan apakah organisasi
sedang mencapai tujuannya sehingga tingkat kemajuan kearah pencapaian tujuan
memuaskan atau tidak
- Jenis kondisi lingkungan apa organisasi mempunyai keberadaan?
Jawaban : membantu wirausahawan dalam menetapkan kekuatan,
kelemahan, masalah-masalah dan kesempatan organisasional yang ada baik
lingkungan eksternal dan internal maupun didalam dan diluar organisasi
- Apa yang dapat dilakukan untuk bisa mencapai tujuan organisasi dengan lebih baik dimasa mendatang?
Jawaban : membuat wirausahawan menghasilkan strategi organisasi
sesudah wirausahawan mempunyai kesempatan yang memadai
Perencanaan Taktis
Perencanaan jangka pendek menekankan pada operasi berbagai
bagian organisasi yang sedang berjalan. Jangka pendek adalah kurun waktu antara
satu tahun atau kurang. Wirausahawan menggunakan perencanaan
taktis untuk menguraikan apa yang
harus dilakukan oleh berbagai bagian dari organisasi untuk mencapai keberhasilan
pada jangka waktu satu tahun atau kurang
Perencanaan
taktis dipusatkan pada apa yang akan dilakukan dalam jangka pendek untuk
membantu organisasi mencapai tujuan organisasi jangka panjang yang ditentukan
dengan perencanaan strategis
PERENCANAAN DAN TINGKATAN MANAJEMEN
Tingkatan
Manajemen dalam waktu perencanaan :
- Manajemen puncak mempunyai tanggung jawab utama untuk melihat apakah perencanaan sudah dilaksanakan atau tidak dan menggunakan waktu perencanaan lebih banyak dibanding manajemen tingkat menengah dan bawah
- Manajemen tingkat menengah menggunakan waktu yang lebih banyak dibanding manajer tingkat bawah
- Manajemen tingkat bawah lebih terlibat dalam kegiatan operasional dari organisasi dan mempunyai waktu yang lebih sedikit dalam proses perencanaan
Tipe
Perencanaan :
- Manajer tingkat bawah membuat perencanaan jangka pendek dengan keahlian operasi harian menyebabkan menjadi perencana terbaik pada jangka pendek
- Manajer tingkat menengah membuat perencana jangka yang agak panjang
- Manajer puncak membuat perencanaan jangka panjang yang mempunyai pengertian yang baik mengenai situasi organisasional keseluruhan
Langkah-Langkah
dalam Proses Perencanaan :
- Menyatakan tujuan organisasi yang jelas untuk dimulai suatu perencanaan
- Memilih berbagai cara alternatif untuk mencapai tujuan
- Mengembangkan premis/asumsi yang menjadi dasar alternatif kelayakan penggunaan setiap alternatif
- Memilih alternatif terbaik untuk mencapai tujuan
- Pengembangan rencana berdasarkan alternatif yang dipilih dimana rencana jangka panjang dan jangka pendek mulai dirumuskan
- Memfungsikan rencana-rencana ke dalam tindakan-tindakan yang memberi organisasi dengan pengarahan aktivitas jangka pendek dan jangka panjang
PENDEKATAN-PENDEKATAN DALAM PERENCANAAN
Pendekatan Probabilitas Tinggi
Perencanaan menggunakan pendekatan probabilitas tinggi ditujukan
langsung untuk menjamin tingkat keberhasilan yang bisa diterima dan juga tujuan
organisasional dapat diukur
Keuntungan
pendekatan probabilitas tinggi :
- Menghasilkan rencana yang tepat
- Perencana hanya memusatkan pada penemuan cara yang praktis untuk mendapatkan tingkat keberhasilan yang diinginkan
Kerugian
pendekatan probabilitas tinggi : tidak mendorong rencana yg kreatif
Pendekatan
Maksimisasi. Perencana menggunakan pendekatan maksimisasi yang secara konstan
menggunakan teknik kuantitatif dengan menggunakan model matematis. Melalui
penggunaan model matematis, perencana pendekatan maksimisasi mencoba untuk :
- Meminimisasi sumber daya yang digunakan untuk mendapatkan tingkat prestasi tertentu
- Memaksimumkan prestasi yang dapat dicapai dengan sumber daya yang tersedia
- Mendapatkan keseimbangan biaya dan manfaat yang terbaik
Keuntungan
Pendekatan Maksimisasi : secara kontinyu menekankan pada pencapaian keuntungan
potensial dari organisasi dan menggunakan teknik kuantitatif untuk
mengembangkan rencana-rencana
Kerugian
Pendekatan maksimisasi : memperlakukan seluruh komponen organisasi dapat
dikualifikasikan dan diprediksi walau beberapa aspek organisasi tidak dapat
diprediksi dan dikuantifikasikan (perilaku manusia)
Pendekatan Adaptasi
Pendekatan Adaptasi menekankan pada perencanaan yang efektif
dipusatkan untuk membantu organisasi menyesuaikan diri dengan variabel
eksternal atau internal
Perencana
yang menggunakan Pendekatan Adaptasi :
- Melihat perubahan organisasional yang tidak dapat dihindari
- Antisipasi pada perubahan masa depan
- Menentukan dan menganalisa organisasional bagaimana memodifikasi organisasi ketika untuk berubah
Keuntungan Pendekatan
Adaptasi : berfokus pada lingkungan eksternal dan internal organisasi untuk
memprediksi perubahan organisasional
Kerugian
Pendekatan Adaptasi : penekanan yang kurang pada tujuan organisasi sehingga
analisa dan perubahan yang dihasilkan merupakan akhir perencanaan daripada
sebagai alat mencapai keberhasilan
RENCANA-RENCANA
Rencana adalah suatu tindakan tertentu yang diusulkan untuk
membantu organisasi dalam pencapaian tujuan.
Empat
Dimensi suatu Rencana :
- Perulangan dimensi yang menguraikan jangka dimana suatu rencana digunakan dari waktu ke waktu
- Waktu dimensi adalah jangka periode waktu yang diliput oleh rencana, baik jangka panjang maupun jangka pendek
- Jangkauan dimensi menguraikan bagian dari sistem manajemen total dimana rencana ditujukan
- Tingkatan dimensi menunjukkan tingkatan organisasi yang dirancang untuk tingkatan manajemen puncak, rencana tingkat menengah dan bawah untuk manajemen menengah dan bawah dimana sistem manajemen ini saling tergantung
JENIS-JENIS RENCANA
1.
Rencana Tetap
2.
Kebijaksanaan-Kebijaksanaan
Suatu kebijaksanaan merupakan rencana tetap yang
memberi garis pedoman luas pada penyaluran manajemen pada arah tertentu,
manajemen dituntun kearah pengambilan tindakan yang konsisten dengan pencapaian
tujuan organisasional
3.
Prosedur
Merupakan rencana tetap yang menguraikan lebih
spesifik tindakan yang berhubungan yang harus diambil untuk menyelesaikan tugas
tertentu
4.
Aturan-Aturan
Merupakan rencana tetap yang merancang suatu
tindakan tertentu yang diperlukan menunjukkan apa yang harus dilakukan oleh
anggota organisasi dan apa yang tidak boleh dilakukan
5.
Rencana Sekali Pakai
6.
Program
Merupakan rencana sekali pakai yang dirancang
untuk melaksanakan suatu proyek khusus dalam organisasi dimana keberadaan
program ini untuk pencapaian tujuan yang dapat diselesaikan
7.
Anggaran
Merupakan rencana keuangan sekali pakai yang
meliputi jangka waktu tertentu. Anggaran perusahaan adalah rencana detail
tentang bagaimana dana akan dibelanjakan
ALAT-ALAT PERENCANAAN
·
Peramalan (Forecasting)
Peramalan adalah teknik prediksi terjadinya
lingkungan masa depan yang akan mempengaruhi operasi organisasi
·
Metode Analisa Runtun Waktu
(Time Series Analysis Method)
Memprediksi penjualan dimasa datang dengan
menganalisa hubungan historis antara waktu dan penjualan yang biasa disajikan
dalam bentuk grafik
·
Penjadwalan (Scheduling)
Merupakan proses perumusan daftar aktivitas
mendetail yang harus dilaksanakan untuk mencapai tujuan organisasi. Daftar
aktivitas merupakan bagian integral dari rencana organisasional
Dua macam
penjadwalan :
•
Peta Gant (Gant Chart) yang
merupakan diagram balok dengan waktu horizontal dan sumber daya vertikal
•
PERT (Program Evaluation and Review
Technique) merupakan aktivitas proyek yang menunjukkan estimasi waktu yang
diperlukan
PENGORGANISASIAN
Definisi Pengorganisasian
Pengorganisasian adalah
suatu proses pembentukan kegunaan yang teratur untuk semua sumber daya dalam
sistem manajemen. Pengorganisasian yang sesuai dengan sumber daya akan
meningkatkan efektifitas dan efisiensi dari penggunaannya.
Henry Fayol mengemukakan enam belas garis pedoman
umum ketika mengorganisasi sumber daya-sumber daya :
- Menyiapkan dan melaksanakan rencana operasional secara bijaksana
- Mengorganisasi aset kemanusiaan dan bahan sehingga konsisten dengan tujuan-tujuan sumber daya
- Menetapkan wewenang tunggal, kompeten, energik
- Mengkoordinasikan semua aktivitas-aktivitas dan usaha-usaha
- Merumuskan keputusan yang jelas dan tepat
- Menyusun bagi seleksi yang efisien sehingga tiap-tiap departemen dipimpin oleh seorang manajer
- Mendefinisikan tugas-tugas
- Mendorong inisiatif dan tanggung jawab
- Memberikan balas jasa yang adil dan sesuai bagi jasa yang diberikan
- Memberikan sanksi terhadap kesalahan dan kekeliruan
- Mempertahankan disiplin
- Menjamin bahwa kepentingan individu konsisten dengan kepentingan umum dari organisasi
- Mengakui adanya satu komando/pimpinan
- Mempromosikan koordinasi bahan dan kemanusiaan
- Melembagakan dan memberlakukan pengawasan
- Menghindari adanya pengaturan, birokrasi dan kertas kerja
Arti Penting Pengorganisasian
Pengorganisasian
menciptakan dan mempertahankan hubungan antara semua sumber daya organisasi
dengan menunjukkan sumber daya mana yang akan digunakan untuk aktivitas tertentu
dan kapan, dimana serta bagaimana sumber daya tersebut digunakan
Tiga tanggung jawab difungsikannya departemen
pengorganisasian :
- Pengembangan rencana-rencana reorganisasi yang akan membuat sistem manajemen menjadi efektif dan efisien
- Mengembangkan rencana-rencana untuk memperbaiki keterampilan manajerial yang sesuai dengan kebutuhan sistem manajemen
- Mengembangkan suatu organisasi yang menguntungkan dalam sistem manajemen
Proses Pengorganisasian
Lima langkah utama dalam proses pengorganisasian :
- Tercermin dalam rencana-rencana dan tujuan-tujuan
- Menetapkan tugas-tugas pokok
- Membagi tugas pokok ke dalam subtugas-subtugas
- Alokasi sumber daya dan pengarah bagi subtugas-subtugas
- Mengevaluasi hasil dari strategi pengorganisasian yang diimplementasikan
Teori Pengorganisasian Klasik
Teori pengorganisasian
klasik adalah manajemen awal mengenai bagaimana sumber daya organisasi dapat
digunakan untuk mencapai tujuan organisasi
Menurut Max Weber komponen usaha dari
pengorganisasian adalah prosedur-prosedur dan aturan-aturan yang mendetail,
suatu hirarki organisasi yang diuraikan dengan jelas dan hubungan antara
anggota-anggota organisasi yang nonperson (impersonal)
Struktur
Dua tipe dasar dari
struktur yang ada dalam sistem manajemen :
1. Struktur Formal merupakan hubungan diantara
sumber daya-sumber daya organisasi dan juga disajikan dengan bagan organisasi
2. Struktur Informal merupakan pola hubungan yang
berkembang karena keberadaan anggota organisasi informal berkembang secara
alami dan cenderung didasari oleh norma, nilai dan sosial dari individu
DEPARTEMENTALISASI DAN STRUKTUR FORMAL :
PANDANGAN
KONTINGENSI
Metode pembentukan
hubungan formal diantara sumber daya-sumber daya adalah dengan membentuk
departemen-departemen untuk melaksanakan beberapa tugas organisasi
Departementalisasi adalah proses pembentukan
departemen dalam sistem manajemen yang didasarkan pada faktor fungsi kerja yang
dilaksanakan, produk yang dibuat, daerah yang dikuasai, sasaran konsumen dan
proses yang dirancang untuk pembuatan produk
Fungsi
Merupakan tipe
aktivitas yang sedang dilaksanakan dimana termasuk dalam pemasaran, produksi
dan keuangan
Produk
Pengorganisasian
menurut produk memungkinkan wirausahawan mengelompokkan secara logis sumber
daya-sumber daya yang perlu untuk menghasilkan suatu produk
Wilayah
Wilayah
mendepartementalisasi daerah geografis pasar dimana sistem manajemen
dipusatkan, ketika pasar dan lokasi kerja meluas maka jarak fisik antar
berbagai tempat membuat tugas manajemen menjadi sulit
Pelanggan
Pelanggan membentuk
departemen sebagai tanggapan dari sistem manajemen, sehingga pelanggan dapat
diidentifikasi menjadi kelompok-kelompok yang logis
Proses Pembuatan
Proses pembuatan
menentukan departemen menurut fase pokok dari proses yang digunakan untuk
pembuatan produk
Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Struktur Formal
•
Kekuatan pada diri wirausahawan
•
Kekuatan pada tugas
•
Kekuatan pada lingkungan
•
Kekuatan pada bawahan
PEMBAGIAN TENAGA KERJA (DIVISION OF LABOUR)
Konsep pembagian tenaga
kerja diberikan pada berbagai bagian tugas tertentu diantara sejumlah anggota
organisasi sehingga produksi dibagi menjadi sejumlah
langkah-langkah/tugas-tugas dengan tanggung jawab penyelesaian yang diberikan
pada individu tertentu
Keuntungan dan Kerugian Pembagian Tenaga Kerja
Keuntungan :
- Pekerja berspesialisasi dalam tugas tertentu sehingga keterampilan dalam tugas tertentu meningkat
- Tenaga kerja tidak kehilangan waktu dari satu tugas ke tugas yang lain
- Pekerja memusatkan diri pada satu pekerjaan dan membuat pekerjaan lebih mudah dan efisien
- Pekerja hanya perlu mengetahui bagaimana melaksanakan bagian tugas dan bukan proses keseluruhan produk
Kerugian :
- Pembagian kerja hanya dipusatkan pada efisiensi dan manfaat ekonomi yang mengabaikan variabel manusia
- Kerja yang terspesialisasi cenderung menjadi sangat membosankan yang akan berakibat tingkat produksi menurun
Pembagian Tenaga Kerja dan Koordinasi
Pembagian tenaga kerja
dengan individu yang berbeda dalam mengerjakan tugas dikoordinasikan secara
efektif sehingga manajemen dalam organisasi menjadi jelas
Mooney mendefinisikan koordinasi sebagai penyusunan
secara beraturan usaha kelompok untuk memberikan kesatuan tindakan didalam
mencapai tujuan bersama
RENTANG MANAJEMEN (SPAN OF MANAGEMENT)
Rentang manajemen
mengarah pada jumlah individu yang diawasi oleh wirausahawan, semakin banyak
individu yang diawasi semakin besar rentang manajemen dan semakin sedikit
individu yang diawasi semakin sedikit rentang manajemen
Rentang Manajemen dinamakan juga :
- Rentang kekuasaan (span of authorithy)
- Rentang pengawasan (span of control)
- Rentang supervisi (span of supervision)
- Rentang tanggung jawab (span of responsibility)
Perancangan Rentang Manajemen : Pandangan Kontingensi
Harnold Koontz
mengemukakan bahwa faktor situasi utama yang mempengaruhi kesesuaian dari
ukuran rentang manajemen individual :
- Kesamaan fungsi dimana aktivitas dilaksanakan oleh individu yang disupervisi adalah sama atau tidak
- Hubungan geografis dimana bawahan secara fisik terpisahkan oleh tempat sehingga semakin dekat bawahan secara fisik maka semakin banyak individu yang dapat disupervisi oleh wirausahawan secara efektif
- Kompleksitas fungsi dimana aktivitas dari tenaga kerja sulit dan rumit
- Koordinasi menunjuk pada jumlah waktu yang harus dikeluarkan oleh wirausahawan untuk menyetarakan aktivitas-aktivitas dari bawahan dengan aktivitas pekerja yang lainnya
- Perencanaan menunjukkan jumlah waktu yang dikeluarkan wirausahawan untuk mengembangkan tujuan-tujuan dan rencana-rencana sistem manajemen dan mengintegrasikannya dengan aktivitas bawahan mereka
Graicunas dan Rentang Manajemen
V.A. Graicunas memberikan konstribusi terhadap
rentang manajemen dimana kontribusi ini adalah pengembangan suatu rumusan untuk
menentukan jumlah hubungan yang mungkin antara wirausahawan dengan bawahannya
ketika jumlah bawahannya diketahui.
Rumusannya :
2 C
: jumlah total hubungan
C = n ( --- + n -1)
2 n : jumlah bawahan
yang diketahui
Ketinggian Bagan Organisasi
Terdapat hubungan
terbatas antar rentang manajemen dengan ketinggian bagan organisasi, semakin
besar ketinggian bagan organisasi kewirausahaan semakin kecil rentang manajemen
dalam organisasi kewirausahaan tersebut, demikian pula sebaliknya semakin
rendah maka semakin besar rentang manajemen. Bagan organisasi dengan bagan
ketinggian yang rendah biasanya ditunjuk sebagai datar (flat) dan yang besar
ditunjukkan sebagai tinggi (tall).
Hubungan Skalar (Scalar Relationship)
Hubungan Skalar menunjuk
pada rantai komando (chain of command)
Konsep hubungan skalar atau rantai komando
berhubungan dengan konsep kesatuan perintah. Konsep kesatuan perintah (unity of
command) menyatakan bahwa individu hendaknya memiliki satu atasan, jika terlalu
banyak atasan yang memberikan perintah dapat menimbulkan kebingungan, perintah
yang bertentangan dan pekerja yang frustasi dan juga menimbulkan
ketidakefisienan dan ketidakefektifan.
PENGORGANISASIAN AKTIVITAS INDIVIDU
Pertanggung Jawaban
Tanggung jawab adalah
kewajiban untuk melaksanakan aktivitas yang dibebankan
Tanggung jawab adalah komitmen pribadi untuk
menangani suatu pekerjaan sebaik mungkin sesuai dengan kemampuannya
Tiga bidang yang berhubungan dengan tanggung jawab :
- Pembagian aktivitas kerja
- Menegaskan aktivitas kerja dari manajemen
- Bertanggung jawab
Menegaskan Aktivitas Kerja Manajemen
Suatu proses yang
digunakan untuk menegaskan aktivitas kerja manajemen ‘membuat setiap manajer
secara aktif berperan serta dengan atasannya, rekan sebaya, dan bawahan pada
pekerjaan manajerial yang diuraikan secara sistematis untuk dikerjakan dan
kemudian menegaskan peranan yang dimainkan tiap manajer dalam hubungannya
dengan kelompok kerjanya dan dengan organisasi
Tujuan interaksi ini
adalah untuk menjamin bahwa tidak ada tumpang tindih atau kesenjangan dalam
meyakini pertanggungjawaban manajemen yang ada dan bahwa manajer hanya
melaksanakan aktivitas-aktivitas yang menyebabkan tercapainya tujuan sistem
manajemen
Alat yang dikembangkan
untuk mengimplementasikan proses interaksi tersebut adalah pedoman tanggung
jawab manajemen yang akan membantu anggota organisasi dalam :
- Menguraikan berbagai hubungan tanggung jawab yang ada
- Meringkas bagaimana tanggung jawab dari berbagai manajer dalam organisasi mereka berhubungan satu sama lain
Wewenang
Wewenang adalah hak
untuk melaksanakan atau memerintah. Wewenang memungkinkan pemegangnya bertindak
dengan cara tertentu dan mempengaruhi secara langsung tindakan orang lain
melalui perintah yang dikeluarkan
Wewenang didefinisikan sebagai karakter komunikasi
dengan mana ia diterima oleh individu sebagai penentuan tindakan yang akan
diambil oleh individu dalam sistem.
Barnard menunjukkan bahwa wewenang hanya akan
diterima jika :
- Individu bisa mengerti perintah yang dikomunikasikan
- Individu percaya perintah itu konsisten untuk tujuan organisasi
- Individu melihat perintah itu sesuai kepentingan pribadinya
- Individu secara fisik dan mental mampu menyesuaikan diri dengan perintah tersebut.
Menurut Chester Barnard akan makin banyak perintah
manajer yang diterima dalam jangka panjang jika :
- Saluran formal dari komunikasi digunakan oleh manajer dan dikenal semua anggota organisasi
- Tiap anggota organisasi telah menerima saluran komunikasi formal melalui mana dia menerima perintah
- Lini komunikasi antara manajer bawahan bersifat langsung
- Rantai komando yang lengkap
- Manajer memiliki keterampilan komunikasi yang memadai
- Manajer menggunakan lini komunikasi formal hanya untuk urusan organisasional
- Suatu perintah secara otentik memang berasal dari manajer
Jenis-Jenis Wewenang
- Wewenang Lini
- Wewenang Staf
- Wewenang Fungsional
Delegasi
Terdapat tiga langkah dalam proses pendelegasian :
- Membebankan semua kewajiban tertentu pada individu
- Proses pendelegasian melibatkan pemberian wewenang yang semestinya kepada bawahan
- Penciptaan kewajiban pada bawahan untuk melaksanakan kewajiban yang dibebankan
Kendala bagi proses pendelegasian
- Kendala yang berhubungan dengan penyelia
- Kendala yang berhubungan dengan bawahan
- Kendala yang berhubungan dengan organisasi
Sentralisasi
dan Desentralisasi
Istilah sentralisasi
dan desentralisasi menguraikan tingkatan umum dimana pendelegasian ada dalam
suatu organisasi. Istilah tersebut bisa divisualisasikan pada ujung yang
berlawanan dari rangkaian kesatuan (continuum).
Desentralisasi Organisasi : Pandangan Kontingensi
Beberapa pertanyaan yang mungkin timbul untuk
menentukan jumlah desentralisasi yang sesuai untuk situasi :
- Berapa ukuran organisasi sekarang ini?
- Dimanakah letak pelanggan organisasi bertempat?
- Seberapa homogennya lini produk dari organisasi?
- Dimanakah letak pensuplai organisasional?
- Apakah terdapat kebutuhan bagi suatu keputusan yang cepat dalam organisasi?
- Apakah kreativitas adalah ciri yang menguntungkan dari organisasi?
PENGEMBANGAN ORGANISASI
Tujuan Organisasi
- Keuntungan adalah kekuatan motivasi bagi wiraswastawan
- Pelayanan pada pelanggan dengan penyediaan nilai ekonomis yang dibutuhkan (barang dan jasa) membenarkan keberadaan organisasi bisnis
- Tanggung jawab sosial bagi wiraswastawan sesuai dengan kode etik dan moral yang dibuat oleh masyarakat dimana industri tersebut berada
Arti Penting Tujuan Organisasi
- Pembuatan keputusan
- Efisiensi organisasi
- Konsistensi organisasi
- Evaluasi kerja
Bidang-Bidang Tujuan Organisasi
- Kedudukan pasar
- Inovasi
- Produktivitas
- Sumber daya fisik dan finansial
- Perolehan laba
6. Kinerja
dan perkembangan manajer
- Kinerja dan sikap karyawan
- Tanggung jawab kemasyarakatan
Garis Pedoman Penetapan Tujuan Berkualitas
- Wiraswastawan harus membiarkan orang-orang yang bertanggung jawab mencapai tujuan mempunyai suara untuk menetapkannya
- Wiraswastawan harus menyatakan tujuan sespesifik mungkin
- Wiraswastawan harus menghubungkan tujuan dengan tindakan tertentu jika perlu
- Wiraswastawan harus mengemukakan tujuan yang diinginkannya
- Wiraswastawan hendaknya menspesifikasi ketika tujuan diharapkan tercapai
- Wiraswastawan harus menetapkan tujuan hanya dalam hubungannya dengan tujuan organisasi lainnya
- Wiraswastawan hendaknya menyatakan tujuan dengan jelas dan sederhana
- Wiraswastawan hendaknya menetapkan tujuan cukup tinggi sehingga karyawan akan bekerja keras untuk memenuhinya, tetapi tidak terlalu tinggi sehingga karyawan akan menyerah didalam memenuhinya
Perubahan
Organisasi
Adalah proses
modifikasi organisasi yang ada dengan tujuan untuk meningkatkan efektivitas
sampai sejauh mana organisasi tersebut mencapai tujuan-tujuannya, dengan melibatkan
segmen organisasi yang sebenarnya dan biasanya termasuk perubahan lini wewenang
organisasi, berbagai tingkatan tanggung jawab dalam organisasi dan lini
komunikasi organisasi yang sudah mapan
Faktor-faktor pertimbangan dalam perubahan
organisasi :
- agen-agen perubahan
- Penentuan apa yang hendak diubah
- Evaluasi perubahan
- Individu-individu yang dipengaruhi oleh perubahan
- Tipe perubahan yang dibuat (perubahan orang-orang, perubahan struktural atau perubahan teknologi)
Perubahan
Struktural
Adalah proses
modifikasi organisasi yang menekankan pada peningkatan efektivitas organisasi
dengan pengendalian perubahan yang mempengaruhi anggota organisasi selama
pekerjaan kerja mereka
Bentuk-bentuk modifikasi dalam perubahan struktural
:
- Menjelaskan dan mendefinisikan jabatan
- Modifikasi struktur organisasi agar sesuai dengan kebutuhan komunikasi organisasi
- Mendesentralisasikan organisasi untuk mengurangi biaya koordinasi, meningkatkan pengendalian subunit, meningkatkan motivasi dan mendapatkan fleksibilitas yang lebih besar
Sumber : http://ashur.staff.gunadarma.ac.id/
Tidak ada komentar:
Posting Komentar